Sekilas Pandang Penuh Harapan
Dalam buai lingkaran persaudaraan
Termangu merunduk tiada kata terucap
Segudang kata terpendam dalam dada bisu
Sejuta nostalgia bersemayam dalam kalbu
Senandung hati menanti rindu bersatu ...
Pandanglah wahai Praja Muda karana
Api dalam symbol unggun menari perlahan
Nyala samar menghalau kegelapan
Senyum di kulum penuh pengabdian
Detik pulangpun daku dambakan
Wahai Api tiada semata daku bersujud padamu
Tiada pula daku menyembahmu
Hanyalah bersimpuh mengenang jasa
Maha Agung penciptamu
Ingatlah unggun menyala hanyalah simbol semangat juang Praja Muda Karana membara ...
Perlahan-lahan sinarmu memecah kelam
Peluklah daku dengan cahayamu
Hingga dingin lenyap karena jasamu
Tuhan daku bersimpuh dihadapanmu
Mohon ampun dosa dan noda
Limpahkan rahmat karuniamu
Semoga sifat padi menjelma pada kami
Hingga semerbak harum kasturi ...
Wahai praja muda karana
Dipersada bumi pertiwi ...
Prolog diambil dari minmuktisari.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jangan sungkan ...