Senin, 13 Februari 2012

Nilem Mangut (Osteochilus Hasseltii)

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita pasti akan mengenal status sosial, dan itu wajar karena secara filosofi manusia memang makhluk sosial dan tidak lepas dari norma-norma yang berlaku di lingkungan sosialnya sendiri. Bagaimana kehidupan di sungai? Lebih tepatnya bagaiman kehidupan sehari-hari pada ekosistem sungai? Kita tidak tahu apakah kehidupan sungai juga terdapat tingkat sosial, yang pasti tidak ada status sosial pada ekosistem sungai.
Tapi siapa sangka Ikan Nilem Mangut adalah pemilik kasta sosial tertinggi pada ekosistem sungai, khususnya di Sungai Cijolang, "Nilem Mangut adalah menaknya Cijolang!" tutur para mancinger sambil tersenyum kecil ketika saya mengobrol di sela-sela mancing di sebuah leuwi yang dinamai Leuwi Karajaan, Sukamandi Desa Kadupandak Kecamatan Tambaksari Ciamis. Itu adalah salah satu riset yang akan saya bahas pada Cijolang Mania kali ini.
Nilem Mangut adalah sejenis ikan nilem yang hidup pada arus deras di Sungai Cijolang. Sama seperti ikan-ikan lainnya seperti Balar, Nilem Mangut juga agresif dalam pergerakannya itu dikarenakan kondisi arus sungai yang deras. Nilem Mangut (Osteochilus hasseltii) adalah    ikan mangut mempunyai banyak kelebihan dari ikan nilem biasa (kolam) walaupun bentuknya hampir sama, ikan ini bisa mencapai ukuran berat maksimal dewasa 1,5 kg, panjang 25 cm. Ikan Ikan ini bersifat herbivora yaitu pemakan lumut pada batu-batu di sepanjang aliran sungai, maka dari itu mulutnya tidak bergigi melainkan mulutnya ditutupi lipatan kulit lunak, berumbai yang berupa otot elastis dan berguna untuk menghisap benda/makanan/lumut. Selain itu Nilem Mangut pada saat ini sangat populer untuk dijadikan sebagai terapi yaitu terapi ikan. Tentu saja ikan-ikan yang digunakan pun adalah ikan-ikan yang masih berukuran kecil.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jangan sungkan ...