Sabtu, 18 Agustus 2012

PERANAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN


A.     PENDAHULUAN

Memasuki abad Tekologi Informasi dan Komunikasi sekarang ini  sangat dirasakan kebutuhan akan pentingnya peningkatan kualitas Pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi pembelajaran kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach. System teknologi informasi dalam pendidikan member jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan sengan perkembangan teori komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktek kegiatam pembelajaran. Pembelajaran berbaris multimedia seperti : pembelajaran berbaris kompoter (PBK), pembelajaran berbaris web (e-learning), pembelajaran berbantukan computer (CAI), pembelajaran berbaris AVA merupakan bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini.

Kegiatan pembelajaran merypakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional. Setiap kegiatan embelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru tersebut.

Perpaduan dari kedua unsure manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya pada kegiatan pembelajaran, guru dan siswa saling mempengaruhi dan member masukan. Karena itulah kegiaan pembelajarn harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki yang jelas.

Perkembangan Teknologi Pembelajaran (TIK) telah memberikan konstribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Recolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televise untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer dan internet untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi pembelajaran yang berorientasi pada interest peserta didik dam memfasilitasi kebutuhan akan pengembangan kognitif, efektif dan psikomotornya.

Seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan berikut infrastruktur penunjangnya, upaya peningkatan mutu pendidikan di atas antara lain dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi pendidikan tersebut dalam suatu system yang dikenal dengan pembelajaran berbaris multimedia baik berupa CBI maupun online learning. CBI dan online learning merupakan suatu system yang dapat memfasilitasi pendidik dan peserta didk belajar lebih luas, lebih banyak dan juga bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh system tersebut, siswa dapat belajar mandiri, kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk sajian kata, tetapi dapat lebih kaya dengan varisi teks, visual, audio dan animasi.

Untuk itu sudah selayaknyalah pada pendidik harus mampu mencitakan kondisi pembelajaran yang humanis, yaitu kondisi pembelajaran yang menenangkan dengan mengoptimalkan peran teknologi pembelajran khususnya untuk pendidikan Islam.



B.    PERANAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS

Peranan teknologi pembelajaran sebagi suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oeh landasan teori dan praktek yang kokoh juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasn bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, berusaha menekankan pentingnya proses dan produk.

Komponen Teknlogi Pembelajaran, meliputi :

1.      Teori dan Praktek

Teori tediri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan. Praktek juga dapat member konstribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.

2.      Disain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian.

Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun berbgai usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media pembelajaran keadaanya masih tetap saja kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan selalu ada dalam dalam bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan diri pada  penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini adalah evaluasi formatif.

3.      Proses dan Sumber

Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata urutann yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran. Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajran dan seting lingkungan. Sumber belajar tidak terbatashanya bahan dan alat yang digunakan dalam prses pembelajaran, namun juga mencakup tnaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar sehingga mampu menampilkan kompetensinya atau mengaktualisasikan kemampuannya.

4.      Untuk Keperluan Belajar

Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relative permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Meyer, 1982:1040(. Menurut Berlo (1960) unsure-unsur pada proses belajar dengan proses komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menganggapi, menafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari akibat tanggapan tersebut.

Peranan Teknologi pendidikan juga bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi dan sumber daya secara tepat.

1.      Studi dan Etika Praktek

Studi mengacu pada pengumpulan informasi dan analisis melampaui konsep penelitian tradisional. Hal ini dimaksudkan untuk mencakup penelitian kuantitatif dan kualitatif serta bentuk-bentuk lain dari penyedian disiplin seperti teori, analisis pilosofis. Penelitian sejarah, proyek pembangunan, kesalahan analisis, system analisis, dan evaluasi. Selain itu teknologi pendidikan juga sangat memperhatikan standard an prilaku para teknolog pendidikan itu sendiri. Etika kontemporer teknologi pendidikan mewajibkan untuk mempertimbangkan peserta didik, lingkungan untuk belajar, kebutuhan dan “kebaikan” untuk masyarakat ketika mereka mengembangkan praktek-praktek mereka.

2.      Memfasilitasi Pembelajran dan Meningkatkan Kinerja

Lingkungan kognitif dan alat-alat teknologi pendidikan membantu merancang dan menggunakan apa yang telah diciptakan untuk membimbing peserta didik, untuk membuat kesempatan belajar yang tersedia, dan  untuk membantu peserta didik dalam menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Di mana presentasi, latihan dan praktek secara tepat menekankan, pelajar harus tetap hadir dalam kegiatan/proses pembelajaran dan mengambil makna dari kegiatan tersebut.

Memfasilitasi belajar meliputi tugas merancang/mendesain lingkungan, mengelola sumber belajar serta melengkapi dengan perangkat belajar itu sendiri. Dalam teknologi pendidikan, untuk memperbaiki kinerja paling sering mensyaratkan adanya klaim efektivitas. Efektivitas sering menyiratkan efisiensi, yaitu hasil yang dicapai dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya. Tapi apa yang efisien tergantung apa tujuan yang dituju. Jadi desain bagaimanapun, akan tetap harus direncanakan untuk teradinya kegiatan belajar dengan kerangka waktu tertentu dengan tujuan dalam pikian dan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.

3.      Menciptakan, Menggunakan, dan Mengelola Proses Teknologi dan Sumber Daya Secara Tepat

Ada tiga fungsi utama yang merupakan bagian integral konsep teknologi pendidikan, yaitu menciptakan, menggunakan dan mengelola. Fugsi ini hanya dapat dilihat sebagai rangkaian terpisah kegiatan yang mungkin dilakukan oleh orang yang berbeda pada waktu yang berbeda. Mereka juga dapat dilihat sebagai tahapan proses yang lebih besar dari pengembangan instuksional. Pendukung dari pendekatan system pengembangan instruksional akan melangkah lebih jauh untuk menentukan bahwa fungsi-fungsi ini disertai dengan proses evaluasi pada setiap tahap. Pemantauan keputusan dan mengambil tindakan korektif di setiap tahapan adalah atribut penting dari pendekatan system.

Selanjutnya ketiga hal tersebut mengadopsi istilah efektif dan efisien, efektif maksudnya teknologi pendidikan harus tepat guna dan bermanfaat. Sedangkan efisien mencerminkan factor ekonomis yang terkandung dalam teknologi pendidikan  yang menunjukan biaya (dari yang termurah hingga yang tertinggi), waktu mulai dari yang terjadwal hingga tanpa jadwal, dari lama hingga yang paling singkat. Efisien berarti pula SDM yang terlibat di dalamnya dioptimalkan peranan dan keprofesiannya dengan baik.



C.    TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN

Teknologi dalam pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dari teknologi pendidikan. Secara historis, banyak perguruan tinggi yang secara evolusif mengembangkan unit radio visualnya menjadi unit teknologi pendidikan. Dengan cara melakukan pemilihan yang tepat terhadap hardware dan software yang digunakan, sangat memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi atau kualisas belajar  dalam situasi tertentu. Inilah cikal-bakal dari pengembangan teknologi pendidikan seperti yang akan kita lihat nantinya.

Salah satu tahap yang pali awal dalam evolusi Teknologi Pendidikan adalah yang disebut tahap hardware. Disebut demikian karena tugas berat dalam pengembangan peralatan pendidikan yang efektif telah dilakukannya secara layak dalam menyakinkan, memungkinkan untuk terlayani dan terjangkau oleh anggaran sekolah, universitas dan para penyelenggara latihan. Akan tetapi apabila pada suatu saat hardware tersebut telah mensyaratkan maka akan dicarikan software yang kira-kira cocok. Tahap inilah yang disebut sebagai tahap software dimana perhatian khusus terhadap pengembangan bahan belajar tertentu yang sesuai dilakukan. Pengembangan ini didasarkan pada penyesuaian persepsi dan teori belajar kontemporer. Dengan demikian pada awal pengembangan teknologi pendidikan, kita dapat mengidentifikasikan perubaan dalam pengertian istilah teknologi.

Semula pengertian tersebut jelas mempunyai konotasi perekayasaan (engineering). Karena pengertian dasar dari teknologi pendidikan berhubungan dengan pengembangan benda-benda optic dan dan peralatan elektronika ang dibuat untuk tujuan pendidikan. Setelah itu teknologi dalam pendidikan lebih banyak berhubungan dan bercampur baur dengan psikologi dan teori belajar sebagai tujuan utama. Dengan demikian pengertian dasar tersebut berubah menjadi pengembangan software yang sesuai untuk digunakan dengan hardware tersebut.

Akan tetapi, pada tahap pengembangan teknologi pendidikan ini, orang mulai sadar bahwa dalam pendidikan dan latihan banyak yang dapat ditingkatkan dengan pemikiran yang lebih serius dan hati-hati tentang berbagai aspek dalam merancang situasi belajar mengajar. Keputusan seperti itu mengarah ke interprestasi baru, tentang teknologi pendidikan, yang diartikan sebagai keseluruhan teknologi dari pendidikan. Jadi teknologi pendidikan bukan hanya sekedar penggunaan teknologi dalam pendidikan, dimana teknologi tersebut sesungguhnya hanya merupakan bagian teknologi dari pendidikan.

Para ahli teknologi pendidikan berpendapat bahwa peranan utama teknologi pendidikan adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi menyeluruh proses belajar mengajar. Pendapat seperti itu tentu saja dapat di bantah. Dalam pendidikan dan latihan, meningkatkan efisiansi mempunyai banyak arti. Hal yang mungkin dapat memperjelas arti efisiensi tersebut, antara lain adalah sebagai berikut ;

a. Meningkatkan kualitas belajar atau penguasaan materi blajar

b. Mempersingkat waktu yang dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dalam belajar

c. Meningkatkan kemampuan guru, dalam arti guru dapat lebih memperhatikan siswa satu-persatu dalam julah siswa yang relatif banyak tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar.
      d. Mengurangi biaya, tanpa mempengaruhi kualitas belajar.


D.    KESIMPULAN

Bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik software, maupun hardware, akan membawa perubahan bergesernya perenan guru sebagai penyempai pesan. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan sumber belajar, baik itu dari majalah, modul, siaran radio pembelajaran, televise pembelajaran, media computer atau yang sering kita kenal dengan pembelajaran berbaris kumputer (CBI) baik model drill, tutorial, simulasi maupun games instruction ataupun dari internet.

Sekarang ini atau di masa yang akan dating, peran guru tidak hanya sebagai pengajar (transmitter), tapi ia harus mulai berperan sebagai director of leraning, yaitu sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melalui pemanfaatan dan optimalisasi berbagai sumber belajar, bahkan bukan tidak mungkin di masa yang akan dating peran media sebagai sumber informasi utama dalam kegiatan pembelajaran (pola pembelajaran bermedia), seperti halnya penerapan pembelajaran berbaris computer (computer based instruction), di sini peran guru hanya sebagai fasilitator belajar saja.

 
REFERENSI
Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar. (2007). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Nasution, Prof. Dr. MA. (2008). Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sudjarwo S, M.Sc. (1984). Teknologi Pendidikan. Erlangga.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jangan sungkan ...